Sunday, November 25, 2012

Sembelit Bikin Kebat-Kebit

Holaaa dunia maya :) i'm back. Hari ini sungguh cetarrr membahana, ternyata eh ternyata kondangan bawa baby without hubby (doski lagi mencari segudang emas batangan di Surabaya) plus gak pake mobil pribadi tuh luar biasa rempong ya. Secara biasanya kalo bun-bun and buby Adlan jalan-jalan selalu bawa gembolannya serenceng. Eh-nih-way, sekian dan terima kasih sedikit intro curhat kegalauan bun-bun di hari ini, sekarang back to topic ya.

Besok, tepat sebulan buby Adlan mulai MPASI (horeee, dengan kata lain besok Adlan genap 7 bulan *tiup terompeeet). Alhamdulillah belajar maemnya lancar, mulai dari gasol beras merah, beras merah asli, pepaya, mangga, jeruk, labu kabocha, wortel, terong ungu, pisang, tahu putih, zukini sampai bayam merah lolos kualifikasi 4DR. Fyi, berdasarkan artikel di website kece ini dan ini, berikut beberapa tips untuk MPASI:

1. Untuk menghindari dan mencari penyebab alergi atau sembelit, ikuti prinsip 4DR (4 Day Rules) alias kenalkan 1 jenis bahan makanan, teruskan hingga 4 hari sembari melihat reaksi apa yang timbul pada si kecil. 
2. Awali dengan tekstur yang lembut dan bertahap bisa ditambah semakin padat teksturnya.
3. Tunda pemberian gula dan garam jika memungkinkan hingga usia si kecil 2 atau 3 tahun. Gula dan garam hanya akan memperberat kerja organ pencernaan bayi kita yang sedang berkembang. Selain itu, penambahan gula dan garam untuk MPASI akan membuat si kecil menetapkan standar rasa enak sehingga dia akan cenderung menolak sayur/buah yang rasanya lebih hambar. 
4. Untuk menambah rasa, kita lebih baik menggunakan bumbu rempah (pastikan lolos 4DR dulu ya) seperti bawang, kayu manis, seledri, dan sebagainya. Eits, tapi jangan buru-buru, tunggu minimal si kecil berusia 7 atau 8 bulan.
5. Teknik memproses MPASI pun bisa kita variaasiin lho ;) bisa dipanggang, dikukus, direbus, dibanding digoreng. Kalo pun digoreng, lebih baik gunakan extra light olive oil (ELOO) atau extra virgin olive oil (EVOO). 

Nah, selama hampir sebulan kemarin MPASInya Adlan bisa dibilang sukses, sampai di minggu keempat tiba-tiba dia kena sembelit. Setelah diusut dan ditelaah lebih lanjut :D kayanya penyebab sembelitnya adalah si bayam merah yang tergolong ke dalam sayuran yang memiliki kandungan nitrat tinggi. Plus, mungkin kemarin tekstur MPASInya agak kental karena dicampur dengan bubur beras merah. Dan juga, kemarin mungkin bun-bun kurang menambahkan air dalam MPASInya. Hiks, sedih deh :,( liat buby Adlan nangis kesakitan pas lagi poopy karena *ehemm, maaf ya* poopnya keras dan bulet-bulet macam 'eek kambing.  

Berbekal pernah baca artikel seputar sembelit, saya pun berusaha tetap tenang. Sementara si kake udah kebat-kebit aja panik mode-on ngeliat cucunya nangis histeris gitu.  Nah, ini dia tips untuk mengatasi dan meringankan sembelit pada si kecil:

1. Pijat lembut perut kiri bawah si kecil pakai baby oil atau minyak telon.
2. Angkat kaki si kecil dan tekuk lututnya ke arah perut, lalu buat gerakan menggowes sepeda.
3. Kompres dengan handuk hangat di bagian perutnya.
Ketiga hal ini terbukti membantu meringankan sembelitnya dan untuk sementara turunkan kadar kepadatan MPASInya.

Thursday, November 08, 2012

Lulus S1 ASI, Mari Kita MPASI

Hola dreamers, apa kabar dunia persilatan nih? Fyuuuh, akhirnya punya waktu juga buat posting and sharing lagi. Horeee, Adlan udah lulus S1 ASI, hmm tapi sayangnya tadi pas mau download sertifikat ASI di website aimi-asi kok websitenya di hacked ya. Anyway, since Adlan sudah 6 bulan, maka sekarang saatnya mulai MPASI. Well, ini dia tahap perjuangan yang lebih mengandung intrik. 
Pertama-tama, dimulai dengan perdebatan kecil dengan Mama or Mama Mertua tentang bagaimana sebaiknya MPASI dan saya pun memutuskan untuk memberikan Adlan MPASI rumahan instead of instan food. Di satu sisi, kita juga menghormati beliau sebagai orang tua yang tentunya lebih pengalaman. Di satu sisi, kita juga kepingin mempraktikkan hasil ngubek-ngubek di dunia maya dan pengalaman temen-temen yang sudah terlebih dahulu MPASI. Solusinya, ambil yang sesuai dengan keyakinan kita dari saran orang tua. Misal, mama sama mama mertua nyuruh kasih makan pisang, boleh aja, dengan catatan jangan sampai ke bagian tengah pisang yang ada biji-bijinya karena itu bisa menyebabkan bayi kita konstipasi. Belum lagi, perdebatan soal menambahkan garam/gula untuk makanan si baby. Kalo soal ini, saya kekeuh tidak mau menambahkan dua zat tersebut, karena menurut artikel-artikel yang saya baca, hal tersebut hanya akan memperberat kerja organ pencernaan dan metabolisme bayi kita. Plus lagi, kalo udah dikenalin sama gula dari awal, bisa-bisa bayi kita emoooh bin GSM (gerakan sembur makanan) sama sayur-sayuran. Jadi, saya memilih untuk tidak memberikan biskuit baby untuk menu awal MPASI Adlan.
Kedua, siapkan peralatan tempur. So far sih, blender, grinder, majic jar, sendok berbotol, saringan adalah alat-alat wajib untuk membuat MPASI rumahan. 
Ketiga, cari resep-resep MPASI rumahan sebuanyaaak mungkin. Ini juga salah satu alasan kenapa saya online malem ini :D Adlan bobo, saatnya mencari resep! Jangan lupa juga, pertimbangkan resiko alergi. Untuk itu, saya menerapkan prinsip T4H alias tunggu 4 hari setiap akan memberikan 1 menu makanan baru untuk baby. So far, saya udah pernah kasih beras merah organik, pepaya, jeruk baby, mangga, and wortel.
Keempat, siapkan diri untuk extra sabaaaaaaaaaaaaaaaar :D karena namanya juga baby baru belajar makan, pasti ada masa-masa mogoknya alias GTM (gerakan tutup mulut). Belum lagi, kadang baby juga proses menghabiskan makanannya cukup membutuhkan waktu. Disinilah seninya jadi emak-emak, harus punya 1001 cara untuk bikin anak mau maem. Heheee, jujur kadang saya juga gak sabaran bin kuatir juga sih kalo Adlan gak mau maem, jadi kadang suka saya agak paksa, alhasil sekarang dia sering GTM. Harus dibujuk-bujuk nih kalo udah gini. Belum lagi, kalo kaya Adlan yang walo baru 6 bulan tapi lincahnya ampyuuun, udah seneng berdiri, udah gitu senengnya muter-muter badan sampe 180 derajat, wah seru deh. Bahkan, kadang sedih sih, udah susah-susah masak MPASI, eh harus kebuang karena cuma dimaem berapa suap. Tapi, sekali lagi, segitu juga alhamdulillah.
Kelima, selalu inget kata d'masiv, jangan menyerah! Rempong-rempong dahulu, syenangnya kemudian. 

Friday, September 14, 2012

Home Treatment Untuk Atasi Demam Anak

Holaaa, dreamers, have you sleep already? Berhubung saya belum bisa tidur, saya mau share sedikit tips untuk mengatasi demam pada bayi dengan cara alami dan tanpa obat. Sekali lagi, thanks to jejaring sosial yang saya follow deh, jadi dapet ilmu ini. Kuncinya cuma 2, ASI dan skin2skin.
Minggu lalu, my buby boy, Adlan disirkumsisi karena dia mengalami fimosis dan infeksi saluran kemih. Cerita soal sirkumsisi dan fimosis akan saya bahas di post berikutnya ya ;) Paska sirkumsisi saat lukanya sedang dalam masa penyembuhan, tiba-tiba Adlan badannya jadi agak anget dan sedikit rewel. Hmm, sebenarnya wajar sih, karena demam kan sebenarnya proses alami tubuh untuk melawan infeksi virus/bakteri/parasit. Tapi, awalnya agak worry juga sih dan tergoda untuk segera memberikan obat penurun panas untuk bayi. Dan tahu gak, ternyata kebanyakan orang tua langsung membawa anaknya ke dokter atau ke IGD saat bayi/anaknya demam. Padahal, tidak semua demam itu harus langsung ke dokter ataupun dikasih obat. Setau saya bahkan kalo di luar negeri, lebih dianjurkan untuk melakukan 'wait and see', yaitu kita tunggu dan lihat perkembangan kondisi baby/anak kita dulu, baru segera ke dokter jika memang mengkhawatirkan. Yang pasti sih, ukur dulu suhu tubuh baby dengan termometer, jangan dengan tangan-meter ya. 
Oia, mommies, berdasarkan info dari para dokter yang aktif sharing di twitter, kalau pun kita mau memberikan obat penurun panas lebih baik berikan obat khusus bayi dan anak yang mengandung paracetamol, dan tidak boleh diberikan bersamaan dengan ibuprofen! Karena saya pernah baca ada yang kasih babynya ibuprofen dan paracetamol, alhasil si bayi menderita iritasi lambung. Kasian kan ya mommies? Sebenarnya sejak tahun 1997, WHO pun lebih merekomendasikan paracetamol untuk meredakan demam anak karena relatif lebih aman.
Nah, kebetulan saya ingat tips menurunkan demam anak dengan cara yang alami dan murah meriah. Mudah banget kok yaitu dengan tetap menyusui baby kita dengan frekuensi yang lebih sering dari biasanya dan melakukan terapi skin2skin. Apa sih itu? Skin2skin pada dasarnya adalah terapi dengan menerapkan posisi seperti IMD, dimana bayi ditidurkan di dada kita dan membiarkan kulit si ibu dan bayi bersentuhan. Yup, it means, si baby and mommy harus buka baju, lalu selimuti bayi kita dan biarkan ia terlelap dengan nyaman. Akhirnya, saya pun mencoba terapi ini dan alhamdulillah suhu badan Adlan pun menjadi lebih baik. 

Monday, September 10, 2012

Terapi Uap Ruangan, Solusi Batuk Pilek Anak Tanpa Obat

Holaaa dreamers, hari ini saya mau share tips untuk mengatasi batpil (batuk pilek) pada anak. Libur lebaran kemarin menyisakan batuk pilek bagi keluarga saya, dimulai dari suami saya, lanjut ke saya dan akhirnya bayi saya pun ikut kena juga. Hmm, agak sedikit worry dan sedih sih liat anak batuk pilek karena kecapean ikut halal bihalal Lebaran mulai dari keluarga besar saya di Sumedang sampai ke acara keluarga besar suami saya di Cengkareng.   Awalnya, bayi saya terlihat gelisah dan sering merengek. Tapi, kok ditambah dengan embel-embel nafasnya yang graaak-groook. Yup, positif! Bayi saya kena batuk pilek nih.
Untungnya, karena saya sudah pernah baca tips di jejaring sosial, saya tidak terlalu kuatir. Dan saya pun mencoba untuk mempraktikkan Terapi Uap Ruangan untuk mengatasi batuk pilek pada bayi saya. Apa sih itu? Prinsipnya sih, kita membantu meredakan lendir yang menyumbat di hidung dan tenggorokan dengan membuat ruangan menjadi hangat dengan uap. Caranya? Gampang kok...
1. Siapkan air panas di dalam wadah. Bisa panci atau baskom atau apa saja. Bisa juga pake wadah buat aromaterapi.
2. Tambahkan 1-2 tetes minyak kayu putih ke dalam wadah berisi air panas tersebut.
3. Letakkan di sudut ruangan kamar. Matikan AC atau kipas angin, tutup pintu kamar dan jendela.
4. Biarkan bayi kita menghirup uap hangat tersebut. 
Namun, yang perlu diingat terapi ini efeknya tidak instan ya. Lakukan kembali terapi sesuai kebutuhan dan lihat perkembangan anak kita. Nah, kalo review saya sih setelah beberapa hari melakukan terapi ini, baby Adlan semakin membaik keadaannya. Dan biasanya sih setelah terapi ini lendir (ingus) di hidungnya keluar dan membuat nafasnya jadi lebih lega.  Jangan lupa, tetap susui seperti biasa biar baby kita semakin cepat kembali sehat. Selamat mencoba mommies ;)

Saturday, September 08, 2012

Happy 54th Birthday, Mom

Holaaa dreamers, howdy? Two days ago is my mom birthday. Early in the morning, we give her some little surprise. We; me, my day, my happy baby and lil sis, knocked on her room and sing 'Happy Birthday' song with the famous Red Velvet Cake in our hands. She looked happy, though she might already knew bout the cake we've tried to hide it from her. My baby boy also looks happy as always as he's trying to scramble the cake. There goes, the first slice for my Dad. 



 Dear Mom, my very best wishes for you. May this year and ahead, you'll be blessed with healthiness, wealthiness, and happiness. And a little wish also for my little sister, may she'll be blessed to have a twin pregnancy. Amin. 

Thursday, August 09, 2012

Balada Duo Aki-aki

Holaaa dreamers, what's your dream today? Hayoo, yang pada puasa, udah saur? Imsak sebentar lagi loh... Oia, kemarin ada cerita lucu seputar saur nih... Ceritanya langsung dari yang bersangkutan, yaitu para Aki-aki... :p
Seperti biasa, saur dimulai dengan ketukan pintu kamar oleh mang Adang, seorang kerabat jauh dari kampung yang ikut tinggal di rumah karena dia bekerja di Jakarta. Dengan mata setengah ngantuk, kami sekeluarga pun saur. Menunya pun biasa aja, karena inti ceritanya bukan pada menunya. 

Setelah saur, masing-masing pun menjalankan kebiasaannya masing-masing. Saya menambah asupan makanan dengan mengunyah sepotong wafer coklat (maklum busui), mama saya mengaji di kamar, adik saya pun meneruskan tidurnya yang katanya lumayan sebelum siap-siap pergi kerja jam 7 nanti. Nah, papa saya kali ini bertugas menjadi mandor saat mang Adang mencuci piring. Kebetulan, kemarin itu memang sabun cucinya pas banget habis. Mang Adang pun langsung mengambil persediaan sabun di lemari dan menuang ke dalam wadah. Ia pun melanjutkan mencuci piring yang kebetulan juga sangat banyak karena menumpuk dari semalam. Di tengah-tengah mencuci piring, ia pun bertanya kepada papa saya dalam bahasa Sunda yang artinya kurang lebih, "Kenapa ya, kok tumben sabunnya nggak berbusa?". Papa pun dengan tegas sebagai mandor langsung menjawab dengan bahasa Sunda yang sekali lagi saya terjemahkan, "Udah, nggak penting lah busanya! Yang penting bersih." Papa pun melengos masuk ke dalam kamar, tapi entah kenapa beliau terpanggil untuk kembali ke dapur. Mang Adang pun kembali bertanya sambil menunjukkan piring terakhirnya yang sedang dibilas, "Tuh A, kenapa ya kok malah keset gini ya dan nggak berbusa sama sekali?". Papa pun menghampirinya dengan penasaran dan akhirnya menemukan biang keladinya. Ternyata Mang Adang salah ambil! Dan yang dipakainya untuk mencuci piring adalah cairan pembersih lantai yang kebetulan berwarna sama dengan sabun cair pencuci piring. Alhasil, dengan wajah antara ingin ketawa dan sedikit mangkel Mang Adang pun mengambil kembali perabot-perabot dan piring yang tadi sudah dicucinya untuk dicuci kembali. 
Si mama pun yang tadinya sudah mau marah, begitu diceritain sampai selesai langsung ketawa ngakak. Ahaha, dasar duo aki-aki... Kombinasi mata udah kurang awas ditambah setengah ngantuk pas lagi saur, ya hasilnya gitu deh...

Monday, August 06, 2012

Esia max-d. Modem Cihuy Buat Internetan, Cuy!

Holaaa dreamers, kali ini saya mau share review produk modem Aha Esia Max-D Airflash AH007. Setelah beberapa kali gonta-ganti modem beserta providernya dan melihat bukti nyata pemakaian modem Aha oleh adik saya, maka saya pun menimbang dan memutuskan untuk membeli produk ini.

Saya mengorder produk ini via Bhinneka.com dan pelayanan mereka oke juga loh. Responnya cepat dan pilihan cara pembayarannya juga banyak. Besoknya, si modem seharga 99 ribu ini pun tiba dengan selamat sentosa. Saya langsung melakukan test-drive modem dengan nomor Surabaya ini, fyi saya pake modem ini di Jakarta. Dan hasilnya, koneksi tetap oke.
Untuk pilihan paket, si Aha menawarkan berbagai paket sesuai kebutuhan kita loh! Check it out:
  1. Paket Fantastis harian (Rp 10.000/hari), dengan kuota 350 MB pas banget buat yang suka eksis online di hape. Karena harian, kita bisa lebih irit dengan mengaktifkan sesuai kebutuhan dan keinginan.
  2. Paket Mini (Rp 25.000/30 hari), dengan kuota 600 MB kita bisa eksis online di hape buat sebulan.
  3. Paket Super Mega (Rp 50.000/30 hari), dengan kuota 2 GB cocok buat yang suka update status FB, ngeTwit, ngeBlog, chatting atau sekedar browsing.
  4. Paket Super Giga (Rp 100.000/30 hari), dengan kuota 7 GB para gamers online yang hobi main berjam-jam, nonton video di YouTube atau pengguna wifi portable pasti puas nih.
  5. Paket Fantastis bulanan (Rp 200.000/30 hari), dengan kuota 10 GB kita bisa menikmati internetan unlimited 'til you drop! Plus, kita dapet fasilitas nonton berbagai channel tv di AHA.myTV.
  6. Paket Ultimate (Rp 500.000/60 hari) dipersembahkan bagi dedengkot-dedengkot internet kelas berat yang butuh kuota besar hingga 35 GB dan internetan lancar jaya tanpa buffering.
Nah, buat saya yang sekedar senang online untuk browsing, online shopping, download lagu dan download gambar untuk kebutuhan desain, maka pilihan pun saya jatuhkan kepada paket Super Mega. That's the way, Aha... Aha, I like it!

Friday, August 03, 2012

Help! Si Laron Menyatroni Rumah...

Holaa, dremaers... Masih puasa kan? Tetap semangat yaa. Sekarang tuh masih musim kemarau kan ya? Kok beberapa hari yang lalu tiba-tiba laron menyatroni rumah ortu saya ya? Pas lagi semangat-semangatnya buka puasa menenggak segelas es blewah tiba-tiba mata saya tertuju pada bentuk asing yang tidak asing lagi uget-uget di sendok. Arghhh...larooon! Saya pun spontan menengadah ke atas lampu dan benar saja, segerombolan laron lagi asyik mencari jodoh di sekitar lampu di ruang makan. Dan acara makan buka puasa keluarga saya pun otomatis terpaksa di-pause dulu. Lampu pun dimatiin seketika.

Apa ada yang pernah ngalamin hal serupa? Ilfil seketika begitu kita mau makan atau minum, tiba-tiba ada makhluk yang tak diundang! Entah lagi berenang di dalam makanan minuman kita, entah lagi uget-uget seperti kejadian yang saya ceritakan tadi. Dijamin mood langsung drop. Hmm, ada bagusnya sih buat yang lagi diet ;)





Back to laron, tadi saya bilang laron-laron itu lagi mencari jodoh ya? Yup, itu info dari blog sebelah. Ternyata laron itu adalah rayap yang bisa terbang dan mereka lagi mencari jodoh! Hihihi, lucu ya? Tapi, yang nggak lucu itu faktanya kalo tiba-tiba ada laron di saat yang tidak biasa, besar kemungkinannya rumah kita diserang rayap :(  Nah, kalo udah begini sudah saatnya kita hubungi konsultan hama atau pest control yang handal! Atau kalo yang punya jiwa dagang tinggi, itu laron-laron diburu dan digoreng jadi keripik laron atau kremes laron. Biar modern bisa pake extra butter and cheese. Yuck banget yaa :D astaghfirullah.

Yang jelas mah, kalo udah jelas terbukti ada rayap di rumah, jangan laron-laron asal kelakon yaa ;p karena rayap itu ganas loh makan kayu di rumah kita. 

Wednesday, August 01, 2012

Never Tell Lies to Our Kids

Holaaa, abis baca artikel ini jadi terinspirasi buat posting nih. Inget gak waktu kita kecil sering banget kita dibohongin. Yup, dibohongin! Walau katanya sih itu bohong putih alias white lie dan sebenarnya sih maksudnya baik. Nah, ini beberapa diantaranya:


  • "Satu suap lagi..." 

Lebih baik: kita cari cara yang kreatif kalo anak kita susah makan. Misalnya makanannya kita bentuk jadi gambar-gambar yang menarik. Dan kita kasih contoh juga dengan makan bersama anak. Acara makan bersama anak itu bagus loh untuk kelancaran komunikasi dan kebersamaan keluarga.

  • "Kalo gak habis, nasinya nangis loh..." 
Lebih baik: kita beri pengertian bahwa ayah dan bunda kerja keras untuk membeli nasi/makanan, dan di luar sana banyak orang yang kelaparan sehingga anak kita tergolong anak yang beruntung bisa makan setiap hari. Ini akan menumbuhkan jiwa berbagi, simpati dan bersyukurnya.
  • "Sunat itu gak sakit, cuma kaya digigit semut" 
lebih baik: sekali lagi kasih anak pengertian bahwa sunat itu baik untuk kesehatan dan beri mereka pujian karena sudah melaksanakan kewajiban (bagi yang muslim). Soal sakit, jelaskan bahwa sakit pasti terasa tapi buat ia bangga bahwa ia sudah berani disunat.
  • "Makan sayur yaa, barbie juga suka makan sayur loh..." 

Lebih baik: kasih contoh juga dengan makan sayuran, dan jelaskan manfaatnya untuk kesehatan. Trik kreasi bentuk makanan yang menarik seperti gambar robot, gambar ikan dan sebagainya juga bisa dicoba.

  • "Kita kejeduk meja, dan orang tua menghibur dengan memarahi mejanya..."

Lebih baik: peluk dan usap bagian tubuhnya yang sakit, dan katakan untuk berhati-hati lain kali. Hal ini juga akan membuatnya mengerti bahwa dia salah karena mungkin berlarian tanpa berhati-hati. 

  • "Jangan nangis terus ya, tar kalo nangis terus disuntik sama Dokter loh.."

Lebih baik: jangan pernah menakut-nakuti anak seperti ini karena akan tertanam di dalam benaknya. Akibatnya bisa jadi ia akan takut pada Dokter atau fobia dengan jarum suntik. Ini sama saja kita mengajarkan sifat membenci atau tidak suka terhadap figur/orang/benda yang kita sebutkan loh! Selain itu, menakut-nakutinya cuma menunjukkan bahwa kita sebagai orang tua tidak punya kuasa untuk melarangnya dan anak pun menjadi hilang respek pada kita. Lebih baik kita bilang, kalo nangis terus nanti jadi pilek, tenggorokannya sakit dan gak bisa main.


Menurut Richard Templar dalam bukunya The Rules of Parenting, kita sebagai orang tua lebih baik mengungkapkan kebenaran dengan cara yang sesuai usia dan kecerdasan emosional anak serta menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Terlebih lagi, mengungkapkan kebenaran secara gamblang dan blak-blakan pun tentu efeknya tidak baik.

Monday, July 30, 2012

Yuk, Belajar Bahasa Bayi

Ketika bayi menangis, seringkah Anda mendengar orang menyebutnya nakal atau bandel. FYI, untuk seorang Ibu rasanya miris dan sedih loh kalo bayi kita dibilang nakal/bandel hanya karena dia menangis. Andai bayi bisa berkata-kata tentu dia akan lebih memilih untuk berkata-kata untuk berkomunikasi. Tapi, tentunya kita yang akan kaget bukan main kan? ;)

Tangisan bayi itu adalah cara dia untuk berkomunikasi dengan kita. Artinya pun tidak selalu lapar loh. Seiring waktu, kita akan bisa mengenali tipe tangisannya. Beruntungnya kita sebagai Ibu dilengkapi dengan gadget canggih sepanjang masa yaitu intuisi. So, use it Mom.
  • Tangisan lapar; biasanya tangisannya berpola. Menangis, berhenti sejenak untuk bernafas, lalu menangis lagi. Salah satu indikasi utamanya adalah adanya gerakan mulut mengisap atau memasukkan tangan ke dalam mulut.
  • Tangisan bosan; biasanya lebih seperti rengekan dan akan reda dengan Anda menggendongnya sambil mengajaknya bermain ke luar kamar.
  • Tangisan tidak nyaman; biasanya melengking keras dengan nafas yang agak sesenggukan. Cari tahu penyebabnya, bisa jadi ia kepanasan, kedinginan, popoknya basah, kolik atau ada bagian tubuhnya yang sakit.

Sering mendengar 'katanya' yang menyebutkan kalo bayi menangis sebaiknya jangan terlalu sering direspon dan digendong karena akan membuatnya menjadi manja. Ternyata, menurut Dr. Sears dalam bukunya The Baby Book diungkapkan bahwa merespon tangisan bayi akan membuatnya lebih mudah untuk ditenangkan dan menciptakan 'basic trust' terhadap kita dan lingkungan sekitarnya. Berbagai penelitian pun menunjukkan bahwa bayi yang segera mendapatkan respon saat menangis cenderung lebih mandiri dan tidak mudah menangis ketika memasuki usia batita ke atas. Selain itu, membiarkan bayi menangis terlalu lama dapat mengganggu kelancaran aktifitas menyusuinya loh.

Namun, terkadang mungkin kita sebagai orang tua pun nyatanya hanya manusia biasa. Terkadang kita merasa kesal, lelah dan frustasi menghadapi bayi yang terus menerus menangis. Luar biasanya, ternyata bayi bisa merasakan loh kalo kita frustasi atau kesal dan malah akan membuatnya semakin menangis dan gelisah. Jadi, lebih baik tenangkan diri dulu dan minta bantuan suami atau keluarga untuk menggendongnya sejenak. 

Nah, berikut ini beberapa trik jitu untuk menghadapi bayi Anda yang menangis:
  • Menggendongnya akan membuatnya merasa aman dan nyaman.
  • Usap dan belailah bayi Anda dengan lembut.
  • Alihkan perhatiannya dengan mengajaknya bermain dan bercanda.
  • Berikan sesuatu untuk dihisap. Bisa dengan menyusuinya, memberikan mainan khusus untuk dihisap dan digigit atau membiarkan tangannya masuk ke dalam mulut. Tapi, pastikan terlebih dahulu kebersihannya.
  • Tunggu amarahnya reda dan ajak ia bicara dengan tenang.
Ada satu fakta menarik nih, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh MindLab terungkap bahwa pria ternyata kurang peka terhadap tangisan bayi. Para pria akan lebih mudah terbangun jika mendengar suara alarm mobil, angin atau malahan suara lalat daripada suara bayinya yang menangis. Tapi, ini bukan jadi pembenaran loh untuk para Ayah menghindari tugas shift malamnya ketika bayi terbangun di malam hari.

July Highlight : From Cinderella Cake to Bakso Light Dinner

Hola halo, lama gak posting nih. Selain sibuk ngurus my baby boy Adlan, beberapa waktu belakangan lagi disibukkan dengan desain-mendesain nih ceritanya buat support usaha my hubby. So, let's catch up things we've missed on July ;)


Delapan - The Cinderella Cake Story
My magical number. Happy birthday to me. At the end of my twenties, I had 2 so-called-surprise cakes from my hubby and sista. The first one is Triple Chocolate from Dapur Cokelat. I think it supposed to be surprise, since my hubby's order it to be received by my Dad. Luckily, I've got the package. What an early package, I called it Cinderella Cake since we have to wait until midnight to cut and eat it. The second one is the famous Rainbow Cake. Another supposed-to-be surprise cake. Well, the cake is on the right hand, my Dad received the delivery. But, unfortunately I saw when he's trying to put and hide it from me :D thankies anyway guys.


Dua Tiga - The Bakso Light Dinner Story
My first wedding anniversary. Most women would fantasize a sweet candle light dinner to celebrate moment like this. Well, not for me. I choose to be anti-mainstream *cheering myself up. Besides, my baby boy is being cranky and crying all day long. Maybe it's his own way to say happy anniversary for his Ayah and Bunda :D At the end of the day, we decided to go out and seek for some light dinner without a candle of course. And the awards goes to bakso lampiri. So, there we are, having Bakso Light Dinner...


Dua Lima - 3 m.o Baby Adlan
Time goes by, and look at my baby boy, he's 3 m.o now. Can't describe the feeling I had inside, but 1 thing 2 say 3 words, I Love You...


Tiga Puluh - Happy Birthday AyahWi
Today is my hubby's birthday. Welcome to the jungle, to the end of twenties. May Allah blessed you with wisdom, patience, prosperity, and all the good things to be a better man than before ;) Happy birthday, AyahWi...





Saturday, June 16, 2012

Bio Liner, The Poop Catcher

Hola dunia maya ;) Phew! Baru bisa nge-blog lagi nih, mumpung buby lagi bobo hehehe... Kali ini, saya mau share review seputar bio liner. Mungkin bu-ibu yang pake cloth diaper sudah familiar dengan benda ini. Yap, bio liner itu semacam kertas tisyu pelapis popok untuk menahan 'poop' biar gak bleber atau nempel di popok. Jadi, nyuci popoknya gampang, bio linernya tinggal dibuang. Plus nih, karena namanya bio liner, it's suppose to be sih degradable alias ramah lingkungan and kalo dari deskripsi produknya sih katanya bisa dibuang ke dalam kloset. Maap, saya belum pernah nyoba karena kalo ternyata bikin mampet WC bisa diamuk orang serumah nih *nasib masih nyangsang di Jakarta di rumah ortu paska melahirkan.


*nah, ini dia sodara-sodara penampakannya si 'poop catcher'*


Saya udah nyoba 3 merek yang berbeda dan masing-masing punya plus minusnya masing-masing...here's my review:


1. Pertama kali nyoba bio liner, saya memilih merek Grovia. Alasannya? Simply economic, karena isinya 200 lembar/sheet dan harganya lebih murah dibanding merek lainnya. Karena baby saya kecil dan baru juga mau masuk 2 bulan, saya masih pake popok kain jadul dan bio liner merek ini pas banget sama lebar popoknya. Cuma sesekali kalo lagi mau keluar, babynya saya pakein clodi, dan bio liner ini juga fits perfectly. Grovia ini teksturnya rada kasar dan berongga, tapi tenang bu-ibu, tetap berfungsi sebagaimana mestinya sebagai 'poop catcher'.


2. Gara-gara kehabisan bio liner, dan merek Grovia belum restock, akhirnya saya nyoba merek ImseVimse. Harganya agak lebih mahal dibanding Grovia dan isinya cuma 100 lembar. Kurang lebih teksturnya mirip sama Grovia, cuma lebih rapat. Tapi, kalo menurut saya sih, kurang ekonomis karena bentuknya terlalu memanjang, jadi banyak area yang kebuang. Mungkin kalo untuk bayi yang sudah lebih besar sih lebih oke pake merek ini. 


3. Nah, pas mau order lagi, si pemilik online shopnya menawarkan saya merek baru, yaitu Eugine. Isinya 100 lembar dan lebih murah dari ImseVimse, teksturnya juga lembut dan ukurannya lebih kecil jadi gak banyak yang kebuang mubazir. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, saya pun langsung order 2 karena frekuensi BAB/K bayi saya kan masih sering. 


Overall sih, saya paling suka teksturnya Eugine, tapi untuk ukuran enakan Grovia. Mungkin produsen bio liner kalo ada yang baca blog saya, bisa diproduksi tuh perpaduan dua itu hehee... Sekali lagi, semuanya balik ke diri kita masing-masing sih, tapi kalo buat saya sih, bio liner ini berguna banget. Mau pake yang mana or mungkin ada yang merasa gak perlu pake liner, atau mungkin ada yang punya pengalaman dengan merek lain? Please, feel free to share here ;)

Sunday, June 03, 2012

Nyot, nyot dikenyot...Nyooot!

Holaaa...sesuai judulnya, kali ini saya akan share sedikit tentang pengalaman saya seputar kenyot-perkenyotan alias proses menyusui. Dari semenjak hamil, saya sudah sering googling bin ngintip websitenya Urban Mama sampe mantengin timeline twitter @ID_AyahAsi karena saya sudah memantap-tap-tap-kan diri untuk memberikan asi eksklusif. Dari semua info tersebut, saya pun sok menarik kesimpulan bahwa menyusui itu sepotong kue alias piece-of-cake. Tapi, ternyata... Fiuh, benar-benar perjuangan!


Proses kenyot-perkenyotan pun dimulai setelah buby Adlan lahir, beruntungnya saya mendapatkan rumah sakit yang pro-ASI dan rooming-in (alias memberikan kesempatan Ibu dan Bayi tidur dalam 1 ruangan selama masih dalam perawatan pasca melahirkan). Dimulai dengan percobaan pertama, ASI dipancing keluar dengan memerah payudara. Baru setetes dua tetes, tapi ya Alhamdulillah. Mau tau rasanya? Mmm, kasih tau gak yaaa hehe... Ternyata proses awal menyusui itu menyakitkan sodara-sodara! Apalagi Adlan tuh heboh banget kalo lagi menyusui, begitu dia sadar ada puting saya di deket mulutnya, langsung dicaplok. Alhasil, saya pun seringkali kelojotan, tapiiiiiiii setelah beberapa menit mulai rileks dan sakit pun reda sedikit demi sedikit. 

Baru juga belajar menyusui, saya dihantam sama masalah yang bikin ngedrop. Beberapa hari setelah Adlan lahir, waktunya untuk kontrol ke rumah sakit untuk melihat jahitan paska operasi sectio caesar dan melihat perkembangan kesehatan Adlan. Dokter pun ngasih berita kalo Adlan kena infeksi saluran kemih (ISK) berdasarkan hasil lab tes urin. Plus dokter pun dengan terpaksa menyarankan untuk menambah susu formula untuk Adlan karena produksi ASI saya yang masih macet-macet seret. Eng ing eng! Saya pun langsung mellow, mungkin efek baby blues, ditambah lagi Adlan sakit plus ASI belum lancar. Di rumah pun, mama saya yang notabene bidan bin dosen di sebuah Akademi Kebidanan di ibukota, juga ikut-ikutan menyarankan untuk menambah susu formula untuk Adlan. Untungnya, suami saya ngasih support dan sugesti kalo ASI saya cukup kok untuk kebutuhan Adlan. Eits, masalah gak cuma disitu, puting saya yang kiri pun lecet beberapa kali mungkin karena proses pelekatan (puting dengan mulut dan lidah bayi) yang belum benar. Jadi, untuk sementara payudara yang kiri cuti dulu sejenak, tapi tetap saya pompa. Sekali lagi, yang namanya orang Indonesia kan selalu nemuin untung ditengah-tengah musibah, dan kali ini pun untungnya payudara yang sebelah kanan selalu siap sedia kapan pun Adlan mau nyusu. Alhamdulillah ya ;) *wink pake bulu mata khatulistiwa


Alhasil, gak terasa 3 minggu pun sudah lewat dan berkat ke-kekeuh-an saya untuk memberikan asi eksklusif, sekarang saya dan Adlan sudah menemukan posisi wuenak untuk menyusui. No more pain! Buby Adlan masih dalam pemantauan dokter sih untuk ISK-nya, tapi alhamdulillah sekarang beratnya udah naik, pup and pee-pee nya pun lancar. 


~Adlan kayanya bahagia banget abis ngompolin kasur aunty-nya hehe~

So, buat para mom-to-be and newly mom, kekeuh sumekeuh lah dalam menyusui dan selalu kasih sugesti positif ke diri kita kalo ASI kita sangat mencukupi untuk kebutuhan si kecil. Happy pumping dan nyot-nyot...

Tuesday, May 29, 2012

The Day He's Comin Out of My Tummy

Hola Halo..

It's been a l--------o--------n--------g time since my last post. Apa kabar dunia nih? Rasanya lama banget terisolasi dari dunia luar sekitar sebulanan ini. Yup, since the day he's comin out of my tummy. My little man, Adlan. Letsugo flashback to that moment...

Before due date.
Awal bulan April, pas banget sekalian hadir di acara nikahan adikku tercinta, langsung menuju ke Jakarta naik kereta api tut, tuuut, tut. *dadah-dadah sama kota Surabaya. Tik. Tok. Tik. Tok. Menuju hari H nikahan adikeun, my one and only little sista. Semuanya kompakan, mama, papa, adikeun, bilang sambil elus-elus perut, "jangan keluar dulu ya Buby, nanti aja abis acara auntyh". Dan Buby pun nurut, sampe hari H acara nikahan Adikeun, dia tetep anteng bin adem ayem di dalem peyutku.

Due Date. 20 April.
Adikeun's Wed Day udah lewat. Sekarang semuanya kompakan elus-elus perutku lagi sambil bilang, "Ayo, Buby...kamu kapan mau lahir?". Tapi, apa daya kontraksinya kok belum rutin ya? Akhirnya, jadilah aku tiap pagi jalan-jalan keliling satu blok di deket rumah. Plus, rajin duduk bersila biar posisi Buby makin masuk di jalan lahir.

4 Days After Due Date. 24 April.
Kontraksi semakin hari semakin ada perkembangan. Latihan pernafasan, duduk bersila, berdoa, semua udah jadi rutinitas setiap hari. Jam sebelas malem tumben-tumbenan belum ngantuk, alhasil main The Sims Social deh di kamar Adikeun. Hoahmmm, ngantuk juga akhirnya. Ngintip jam di dinding udah jam 12 malem........ Ouchhhhhh, buset nih kontraksi kok makin maknyus ya sakitnya, mana masih jam 2 malem pula. Coba dibawa tidur gak bisa, akhirnya ngungsi ke kamar bawah, laporan ke mama. Mama pun inisiatif untuk 'periksa dalam' untuk ngecek udah ada pembukaan atau belum. Dan sodara-sodara, udah pembukaan 3! Mandi, langsung capcuss bareng mama ke rumah sakit dan masuk UGD. Another 'periksa dalam' untuk lihat perkembangan pembukaannya. FYI aja, yang namanya 'periksa dalam' itu lumayan juga maknyuss sakit. Berhubung Mama adalah bidan dan dosen di Akbid rumah sakit, maka lumayan deh banyak yang nengok ngeliatin aku yang lagi meringis-meringis menikmati kontraksi. Dokter yang notabene juga bosnya Mama dateng dan langsung menginstruksikan bidan yang nanganin aku untuk mecahin air ketuban dan kasih induksi, karena perkembangan pembukaan gak juga nambah, terus ada catatan USG terakhir di Surabaya ada lilitan tali pusat di leher dan hasil CTG (rekam jantung) Buby juga gak bagus.  Alhamdulillah air ketuban masih bagus dan gak ada tanda-tanda bahaya.
Oh Yes! Oh No! Rasanya dahsyat luar biasa ternyata kalo diinduksi. Berkali-kali lipat nyeri kontraksinya. Sementara, suamiku masih santai-santai di Surabaya bin mau dateng sore aja karena dia pernah denger cerita kalo lahiran anak pertama tuh biasanya lama. Tapi..tapi..tapi..kan yaaa? Helooo... Daripada tenaga kebuang karena emosi, atau lebih tepatnya sih gak sempet juga emosi karena udah lemes duluan akibat induksi. Akhirnya mama yang turun tangan, nelponin suami biar segera capcuss terbang ke Jakarta.
Sekitar jam satuan, another CTG dan 'periksa dalam'. Yippiee, pembukaan 5. Tapi, hasil CTGnya tetep gak bagus. Aku langsung dipindah ke Kamar Bersalin, masih diusahakan persalinan normal. Tapi, lagi-lagi CTGnya gak bagus dan langsung aku pun digiring ke ruang operasi. Sekali lagi, dapet akses lebih dan mama dibolehin masuk nemenin aku. Dimulai dengan proses pembiusan dari tulang punggung, CMIIW, Epidural namanya. Dari kaki menjalar sampe ke bawah dada pun akhirnya kebal bin mati rasa. Entah efek obat biusnya atau emang ACnya terlalu dingin, aku pun dioperasi sambil menggigil. Yang kerasa tuh, pas dokter ngasih aba-aba untuk ngedorong Buby dari sekitar area tulang rusuk. Dan gak lama, Mama pun nyamperin dan bilang sambil berkaca-kaca, "Selamat ya Teh, udah jadi Ibu". Dan dengan spontannya aku cuma bilang, "Hah, udah lahir Ma? Gak berasa...".  Akhirnya sekarang baru mengerti gimana perjuangan Ibu untuk anak-anaknya. I love u, Ma. Oia, Buby pun diletakkan di dadaku untuk proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD), sementara Dokter dan timnya masih membersihkan dan menjahit luka operasi Sectio Caesar.

Mau tau rasanya melahirkan apalagi pas liat si Buby? Speechless...gak bisa diungkapkan sama kata-kata. Jakarta, April 25, 2012. 14.14 pm. The Day He's Comin Out Of My Tummy.